Aku seekor burung merpati. Aku mempunyai istri dan dua ekor anak. Kami tinggal di sebuah sarang di halaman rumah Nabi Ibrahim. Setiap pagi, beliau menyebarkan biji ? biji jagung untuk kami dan remahan roti untuk semut.
Suatu hari, istriku terlelap di samping anak ? anak. Sementara aku duduk di luar sarang. Tiba ? tiba, tangan Ibrahim menghampiriku. Aku menyerah pada tangan suci itu. Aku melihat di tangannya yang lain ada sebilah pisau. Pisau itu diarahkan ke leherku. Ketika mata pisau itu semakin mendekati leherku, istriku terbangun dan berteriak keras! ?Ayaaaaah?!!!?
Aku tidak merasakan apa ? apa. Mata pisau itu terhunjam di leherku. Suara terakhir yang kudengar adalah jeritan istriku. Lalu, aku dan tiga ekor burung lain sampai di pangkuan Ibrahim. Tak lama, kami pun terbang ke sarang masing ? masing. Kulihat, Ibrahim bersujud dan berdo?a kepada Allah.
Tiba di sarang, aku hanya mendapati kedua anakku yang menangis kelaparan. Sementara istriku tidak ada! Aku pun segera terbang menuju pinggir sungai. Tempat aku dan istriku sering bertemu. Kulihat istriku sedang bertengger di dahan pohon. Matanya menatap tajam ke arah sungai tanpa bergerak. Begitu ia melihatku, ia berteriak keras. ?Ya Tuhan, bagaimana mungkin ini terjadi? Bukankah kamu?.? Aku melihat tubuh istriku bergetar. Lalu, ia meneruskan perkataannya. ?Bagaimana kamu bisa hidup kembali? Padahal kamu telah disembelih Ibrahim? ?Tiba ? tiba, aku teringat mata pisau yang menghunjam leherku. ?Istriku, ceritakan semua yang terjadi!?
?Ibrahim telah menyembelihmu di depan mataku. Tubuhmu terpotong ? potong bersama tiga ekor brung lain. Lalu, potongan itu dicampurkan dan diletakkan di empat bukit yang berjauhan.?
?Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?? tanyaku. ?Entahlah?.Setelah itu aku pergi ke pinggir sungai. Tiba ? tiba, kamu muncul disampingku. Tentu saja aku kaget!? Hmmm? kini aku tahu apa yang sebenarnya terjadi.
?Aku teringat kata ? kata Ibbrahim, ? Tuhanku perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati?? Kini, Allah telah memperlihatkan bukti itu melalui aku dan ketiga burung lain. Kami disembelih, kami mati, dan kami dihidupkan kembali.
Setelah itu, istriku mengajak pulang sambil membawa makanan untuk anak ? anakku. ?Alhamdulillah. Terimakasih, ya Allah!? kataku.
Dikutip dari :
Kisah Binatang dalam Al-Quran
Iqro Media
reff : https://dongengpengantartiduranak.wordpress.com/2012/02/05/merpati-nabi-ibrahim/
0 comments:
Post a Comment