Resensi oleh Noviane Asmara
MATH DOESN’T SUCK
Penulis : Danica McKellar
Penerjemah: Nuniek Ratnindyah
Penyunting: Jia Effendie & Ida Wajdi
Penyunting: Jia Effendie & Ida Wajdi
Pewajah Isi : Yenny Renati
ISBN : 978-979-1411-70-7
Tebal : 347 Halaman
Harga : Rp 60.000
Cover : Soft Cover
Penerbit : Atria
Penerbit : Atria
Cetakan: I, April 2011
Bukan mau sombong atau pamer, tapi memang sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, saya selalu suka dengan pelajaran matematika. Pelajaran yang saat itu (mungkin hingga kini) banyak dibenci dan dihindari oleh orang, terutama anak sekolah. Tapi tidak untuk saya.
Mungkin saya tergolong orang yang tidak suka dengan pelajaran yang berbau hafalan. Saya benci bila pelajaran seperti Ilmu Pengetahuan Sosial atau PPKN tiba. Saya benci harus membaca dan menghafalkan tentang nama negara dan ibukotanya atau harus terjerambab semalaman hanya untuk menghafalkan Pancasila beserta butir-butirnya yang (jujur) tidak pernah bisa saya hafal sampai sekarang.
Tetapi lain halnya bila pelajaran favorit saya―matematika tiba. Saya akan semangat 45 mendengarkan penjelasan dari guru dan mengerjakan soal matematika sesulit apapun. Tidak pernah sedikitpun saya merasa terbebani oleh PR matematika seperti kebanyakan teman-teman saya lainnya. Sekali lagi, bukan mau sombong yah. Tolong dicatat >.<
Terbukti, saat kuliah pun saya dengan mantap mengambil jurusan Akuntansi, di mana sudah pasti sebagaian besar mata kuliahnya adalah soal hitung-menghitung.
Terlebih pekerjaan saya sekarang pun tidak jauh-jauh dari angka. Tiap harinya saya harus berkubang dengan seabreg dokumen yang isinya hanya kolom dan angka. Dan di setiap akhir bulan pun saya harus merajut laporan yang bahan bakunya angka dan pernak-perniknya. Hasil rajutan pun komposisinya 90% angka yang dihiasi beberapa narasi dari untaian huruf. Berkutat dengan angka dan aneka ragam “aksessoris”nya menimbulkan kesenangan sendiri. Ada sensasi, tantangan dan misteri di dalamnya.
Kembali pada buku Math Doesn’t Suck. Buku setebal 347 halaman ini, bukan novel lho. Kamu nggak bakal menemukan tokoh antagonis berupa vampir jahat atau naga iblis . Dan jangan pula berharap bertemu tokoh protagonis berupa cowok keren yang jagoan. Karena sekali lagi ini bukan buku fiksi fantasi seperti kebanyakan buku fantasi keren yang sudah diterbitkan Atria.
Tapi, kamu nggak perlu galau juga dan pesimis akan isi bukunya yang pasti kamu banyangkan sebagai buku yang kaku dan tak lebih dari buku panduan pelajaran matematika.
Buku berkover cewek cantik dan seksi yang berkata “Matematika sama sekali ngga menyebalkan, kok! Dan pintar itu seksi” ini terdiri atas enam bagian.
Setiap bagiannya mengandung kata gampang.
Bagian I: Faktor dan Kelipatan itu Gampang
Bagian II: Bilangan Pecahan itu Gampang
Bagian III: Bilangan Desimal itu Gampang
Bagian IV: Persentase juga Gampang
Bagian V : Soal Cerita itu Gampang
Bagian VI: Aljabar pun Nggak Menyebalkan
Nah, dilihat dari enam bagian yang masing-masing tiap bagiannya mengandung beberapa bab yang akan menyeramarakkan isi bukunya saja sudah bikin kita tertarik kan? Apa iya matematika itu gampang seperti yang McKellar sesumbarkan?
Jangan salah, membaca buku ini dijamin nggak akan bosan, karena didalamnya bukan melulu tentang angka, tetapi ada cerita-cerita yang dibuat sesuai tema yang sedang dibahas. Sehingga kita akan merasa bukan sedang membaca buku pelajaran matematika, tetapi akan lebih terasa seperti membaca cerita sambil belajar matematika.
Saya ambil contoh Bahasa Universal Cinta ... dan Matematika
Dalam bahasa matematika, terdapat begitu banyak abjad, bilangan dan simbol yang bisa digunakan dalam “pernyataan” atau “persamaan”, seperti 1 + 3 = 4. Ini adalah cara yang jauh lebih cepat daripada mengatakan, “Jika kita menambahkan satu dan tiga, hasilnya adalah empat.” Bahasa matematika memiliki cara yang sangat efisien untuk menyampaikan ide-ide seperti itu.
Fakta juga menunjukkan bahwa di negara mana pun di Eropa, Amerika, dan kebanyakan negara-negara Afrika dan Asia, masyarakatnya menggunakan bilangan dan simbol-simbol matematika yang sama. Banyak negara dan kota-kota yang menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa kita. Kalau kita mengunjunginya, mungkin kita tidak memahami bahasa bahasa mereka, tetapi kita bisa memahami matematika mereka. Kebanyakan masyarakat lebih memahani “bahasa matematika” daripada bahasa-bahasa lain di seluruh dunia. Bahkan, bahasa matematika begitu universal sehingga banyak orang percaya, jika alien atau makhluk luar angkasa menghubungi kita, mereka pasti akan menggunakan “bahasa” matematika.
Satu lagi kelebihan yang ditawarkan McKellar dalam buku pertamanya ini, yaitu adanya Tips, dengan diksinya Jalan Pintas yang ada di setiap babnya. Di Jalan Pintas ini, kita akan dituntun bagaimana membuat sesuatu yang jelimet itu diurai menjadi gampang.
Tapi agar para pembacanya pun nggak terbuai dengan tips dan trik, dan melupakan apa yang dibacanya saat itu, McKellar menantang kamu untuk mengerjakan Tugas Matematika yang sudah ia siapkan di setiap babnya.
Jadi kita bisa belajar, bermain dan mempraktikkanya langsung. Nah, kamu nanti bisa mencocokkan hasil tugas matematika yang telah kamu kerjakan dengan kunci jawaban yang disediakan oleh McKellar tanpa rasa pelit.
Oh iya, kamu juga nggak bakalan mendadak jadi anak kurang gaul gara-gara membaca buku ini. Karena seperti yang saya sebutkan di atas, kamu pun akan bermain pula di sini. Kamu akan mengetahui apa kata zodiak tentang kamu dan matematika.
Masih ragu dan berpikir kalau matematika itu menyebalkan?
Saya sarankan baca, pahami dan bermainlah dengan McKellar dalam Math Doesn’t Suck ini, niscaya kamu akan sepakat bahwa Matematika itu Nggak Menyebalkan.
Danica Mae McKellar lahir pada 3 Januari 1975. Selain sangat popular berkat perannya sebagai Winnie Cooper dalam serial TV The Wonder Years dan sebagai Elsie Snuffin dalam The West Wing, Danica McKellar juga seorang matematikawan yang telah diakui secara internasional, serta seorang penasehat pendidikan matematika.
Sejak diterbitkan, Math Doesn’t Suck menjadi buku terlaris di Amerika Serikat. Nama Denica muncul di halaman muka surat-surat kabar dan diberi gelar “Person of The Week” oleh ABC World News with Charles Gibson. Danica menerima penghargaan dari Journal of Physic, jurnal terkemuka di Inggris, serta dari New York Times atas karyanya di bidang matematika, terutama atas perannya sebagai ko-penulis dalam tim penemu teorema fisika matematika, yaitu The Chayes-McKellar-Winn Theorem.
Kesuksesan buku pertamanya ini disusul oleh buku keduanya yang berjudul Kiss My Math: Showing Pre Algebra Who’s Boss tahun 2008. Lalu menyusul buku ketiganya dengan judul Hot X: Algebra Exposed. Ketiga bukunya ini masuk dalam The New York Times Best Seller.
Saat ini, perempuan yang memiliki jadwal akting yang padat tetapi tetap mengutamakan perhatiannya kepada pendidikan matematika ini tinggal di Los Angeles, California
0 comments:
Post a Comment