Tuesday, October 21, 2008

Gogol Bisa Saja Tak Punya Sawah

Oleh: Alpha Savitri

Dulu, aku berpikir bahwa semua pemilik sawah boleh disebut gogol. Ternyata tidak demikian. Setidaknya, ini adalah yang terjadi di wilayah sekitar Gempol, Pasuruan.

Pas terlibat di salah satu riset aksi partisipatoris, saat lowong kugunakan untuk ngobrol dengan Pak Kepala Dusun. Waktu itu ia menyebut-nyebut soal orang yang berpredikat gogol di dusunnya, Namun tidak punya sawah. Bagiku ini unik. Lantas pembicaraan soal ini kudetilkan.

Kata pak Kepala Dusun, jumlah pemilik sawah di dusun A, Gempol, Pasuruan adalah 641 orang. Jumlah gogol adalah 46 orang. Jumlah gogol tanpa sawah: 20 orang. Lahan satu gogolan adalah 400 bata (6000 meter persegi). Namun praktiknya, lain desa lain luasannya.

Jadi, dari 641 orang pemilik sawah di dusun A, yang tergolong gogol hanya 46 orang. Itu pun tidak semuanya memiliki sawah. Kok bisa?

Begini cerita si bapak yang sudah lebih dari 30 tahun menjabat kepala dusun tersebut. Gogol adalah predikat untuk para pemilik sawah gogol di zaman dahulu. Sawah gogol ini sangat istimewa. Hasilnya pasti melimpah karena paling dekat dengan sumber air. Pada zaman dulu, orang yang menyandang predikat gogol pasti terpandang dan biasa mendanai pembangunan, karya-karya dan pergelaran di desa, lebih banyak daripada penduduk pada umumnya.

Sebutan gogol ini turun-temurun. Namun hanya keturunan laki-laki yang berhak mewarisi predikat gogol. Itu pun satu keluarga diambil satu orang.

Pada tahun 1980-an, para pemilik sawah gogol berinisiatif membuat kas gogol dengan cara memotong sawah masing-masing seluas 60 meter, sampai akhirnya ngumpul di satu tempat. Sawah kas orang-orang Gogol di dusun A ada di beberapa tempat. Kalau dulu, sawah kas gogol ini dikelola panitia yang terdiri dari orang-orang gogol. Yang menggarap bergantian satu sama lain dengan cara dilotre. Namun lama-lama, ini dianggap memberatkan sehingga pada tahun 1989 mereka bersepakat untuk menyewakan saja sawah kas gogol.

Perkembangan industri di wilayah Gempol sedemikian pesat. Industri-industri skala besar bertumbuh. Kebijakan pertanian yang tidak berpihak kepada petani membuat para petani jatuh miskin dan berkeputusan untuk menjual sawah-sawah mereka kepada para pengusaha. Orang-orang yang memiliki gelar gogol pun tak ketinggalan menjual sawah-sawah mereka. Sehingga, terdapat para gogol yang tidak punya sawah. Namun yang namanya predikat gogol tetap saja melekat. Maka, dari 46 gogol yang ada di dusun A, terdapat 20 gogol yang tidak punya sawah. Namun mereka masih memiliki hak atas tanah kas gogol.

Kini, banyak di antara para gogol yang tidak punya sawah mendesak agar tanah kas gogol dijual saja. Konflik-konflik mulai tumbuh di dusun. Ini memerlukan penanganan serius dengan kepala dingin dan hati jernih.*

Lowongan Kerja bagi Inlander



Penjajah itu ibarat lintah yang mengisap darah sampai yang diisap lemas. Yang diisap adalah nenek moyang kita, orang jajahan. Baca kalimat-kalimat di bawah ini. Sumbernya dari arsip perpustakaan nasional yang kemudian saya sarikan dari Nova Trisnandar dari Rumah Baca Rakyat yang menyebarkannya. Sungguh, ini teks asli dari suatu iklan lowongan kerja di dalam sebuah Koran tahun 1889 yang masih tersimpan Perpustakaan Nasional Jakarta sekarang. Bagaimana perasaan Anda setelah membaca?

PENGOEMOEMAN !!!
DAG INLANDER,... ..HAJOO URANG MELAJOE,...KOWE MAHU KERDJA???
GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE PERLU KOWE OENTOEK DJADI BOEDAK
ATAOE TJENTENK DI PERKEBOENAN- PERKEBOENAN ONDERNEMING KEPOENJAAN

GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE DJIKA KOWE POENYA SJARAT DAN NJALIÂ Â BERIKOET:

1. Kowe poenja tangan koeat dan beroerat
2. Kowe poenja njali gede
3. Kowe poenja moeka kasar
4. Kowe poenja tinggal di wilajah Nederlandsch Indie
5. Kowe boekan kerabat dekat pemberontak- pemberontak ataoepoen maling ataoepoen
mereka jang soedah diberantas liwat actie politioneel.
6. Kowe beloem djadi boedak nederlander ataoepoen ondernemer ataoe toean tanah
ataoe baron eropah.
7. Kowe maoe bekerdja radjin dan netjes.

KOWE INLANDER PERLOE DATANG KE RAWA SENAJAN DISANA KOWE HAROES DIPILIH LIWAT
DJOERI-DJOERI JANG BERTOEGAS :

1. Keliling rawa Senajan 3 kali
2. Angkat badan liwat 30 kali
3. Angkat peroet liwat 30 kali

Kowe mesti ketemoe Mevrouw Shanti, Meneer Tomo en Meneer Atmadjaja
Kowe nanti akan didjadikan tjentenk oentoek di Toba, Buleleng, Borneo,Â
Tanamera, Batam, Soerabaja, Batavia en Riaoeeiland.
Governement Nederlandsch Indie memberi oepah :

1. Makan 3 kali perhari dengan beras poetih dari Bangil
2. Istirahat siang 1 uur.
3.Oepah dipotong padjak Governement 40 percent oentoek wang djago. Haastig
kalaoe kowe mahoe..

Pertanggal 31 Maart 1889 Niet Laat te Zijn Hoor.. Batavia 1889 Onder de naam van
Nederlandsch Indie Governor Generaal H.M.S Van den Bergh S.J.J de Gooij. (vit)

Sejarah Angka Tujuh Pakai Sabuk

Bagaimana cara Anda menulis angka tujuh? Apakah angka tujuh Anda tanpa sabuk atau dengan sabuk? Angka tujuh bersabuk yang kita kenal dalam keseharian, ada sejarahnya lo. Ternyata sejarahnya berhubungan dengan masa penjajahan Belanda. Saya menemukan kisah ini dari duniamiftah.multiplay.com dan menyarikannya.

Zaman penjajahan Belanda memang susah. Pribumi yang dibolehkan sekolah cuma sedikit. Itu pun agar mereka dapat dipekerjakan sebagai pegawai negeri rendahan (clerk) demi kelancaran roda pemerintahan dan efisiensi. Bisa baca, tulis, dan berhitung sudah cukup. Nggak perlu sekolah tinggi-tinggi agar bisa dibohongi.

Sang tuan (pemerintah penjajah) sangat mengharapkan kesetiaan pribumi yang telah diberi kesempatan menikmati pendidikan modern dan dipekerjakan sebagai pegawai pemerintah. Dalam perjalanannya, seperti kita ketahui dari sejarah, sebagian dari pribumi ini memang lebih setia kepada tuannya daripada kepada bangsanya sendiri, tetapi sebagian lagi justru tumbuh berkembang sebagai para pejuang yang menyadarkan bangsanya melawan penjajah untuk merdeka.

Meski telah merekrut tenaga lokal (pribumi) untuk dipekerjakan dalam pemerintahannya, pemerintah penjajah tetap memonitor mereka dan hasil pekerjaan mereka. Konon, untuk memudahkan monitoring itu, ada ciri-ciri khusus yang diajarkan pada pribumi sejak duduk di bangku sekolah, sehingga sang bos dengan mudah mengetahui siapa yang mengerjakan pekerjaan, apakah pegawai pribumi atau bukan.

Dalam menulis angka tujuh misalnya, pribumi menambahkan "sabuk atau garis" pada kaki angka tujuh. Padahal bila diperhatikan, "sabuk" tersebut tidak terdapat pada angka tujuh yang ada di mesin ketik, kalkulator, maupun komputer. Orang bule, orang India, maupun orang Timur Tengah dan di seluruh dunia juga tidak menambah sabuk pada angka tujuh mereka.

Ciri lain misalnya, pribumi dalam menuliskan angka ribuan ke atas akan menempatkan tanda baca "titik" mendahului "koma", padahal lazimnya koma mendahului "titik". Untuk jelasnya pribumi akan menuliskan sejuta rupiah lima puluh sen dengan Rp 1.000.000,50 yaitu dua titik mendahului koma. Orang bule atau internasional akan menulis sejuta dolar lima puluh sen dengan $ 1,000,000.50 yaitu koma dahulu baru titik. Para ahli sejarah dan bahasa mungkin mampu menjelaskan hal ihwal atau kebenaran atas fakta-fakta di atas. *

Sunday, October 19, 2008

Sejarah Bahan Bakar Minyak (BBM)

Menurut Ensiklopedia Britannica, penemuan minyak bumi diperkirakan pertama kali sekitar 5000 tahun sebelum masehi oleh bangsa Sumeria, Asyiria, dan Babilonia kuno. Namun mereka tidak menambang sebagaimana zaman sekarang. Mereka mengambil dari rembesan minyak bumi di permukaan tanah. 

Fungsi minyak bumi waktu itu sebagai obat luka, pencahar, atau pembasmi kutu. Seiring perkembangan peradaban, minyak bumi kemudian dipakai untuk perang. Abad pertama masehi, Bangsa Arab dan Persia berhasil menemukan teknologi destilasi sederhana minyak bumi. Destilasi ini menghasilkan minyak yang mudah terbakar. Minyak ini dipakai untuk tujuan militer. 

Ekspansi Bangsa Arab ke Spanyol merupakan awal lahirnya teknologi destilasi di kalangan masyarakat Eropa Barat pada abad ke-12. Tapi sampai di sini minyak bumi belum merupakan bahan bakar utama. Saat itu belum ada teknologi mesin yang bisa menggerakkan motor. 

Beberapa abad kemudian, bangsa Spanyol melakukan eksplorasi minyak bumi di tempat yang sekarang kita kenal dengan Kuba, Meksiko, Bolivia, dan Peru. Pertengahan abad ke-19, masyarakat Eropa dan Amerika Utara mulai menggunakan minyak tanah atau minyak batu-bara untuk penerangan. 

Awalnya, yang dipakai untuk menggerakkan mesin adalah tenaga otot manusia, hewan, atau bahan bakar kayu. Setelah James Watt menemukan mesin uap yang memicu revolusi industri, masyarakat dunia terus-menerus mencari sumber energi yang lebih murah dan praktis. 

Lalu ditemukan minyak cair dalam perut bumi. Minyak ini berasal dari sisa fosil yang berabad-abad terpendam di perut bumi. Minyak ini memenuhi kriteria bahan bakar yang mudah dipakai. Pengeboran minyak bumi pertama tercatat dilakukan di Pennsylvania, Amerika Serikat, tahun 1859, di tambang milik Edwin L. Drake, pelopor industri minyak bumi dunia. 

Dengan semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor, jenis bahan bakar minyak pun semakin beragam. Minyak mentah (crude oil) hasil penambangan didestilasi menjadi beberapa fraksi bahan bakar seperti minyak tanah, solar, dan bensin. 

Bahan bakar ini berisi rantai hidrokarbon (hidrogen dan karbon). Ketika dibakar dengan oksigen, rantai hidrokarbon ini menghasilkan energi dan karbondioksida. Energi ini dipakai untuk menggerakkan mesin untuk berbagai keperluan, mulai kendaraan bermotor, industri, sampai urusan dapur. Sementara karbon dioksida di atmosfir yang menumpuk sejak revolusi industri abad ke-19 kini dikambinghitamkan sebagai biang pemanasan global. 

Alpha Savitri
Disarikan dari Majalah Intisari Juli 2008

Saturday, October 18, 2008

Sejarah Pegunungan Bromo dan Lautan Pasir

Di wilayah pegunungan di Tengger, kita mengenal adanya Gunung Batok, lautan pasir, dan kawah Gunung Bromo yang terkenal. Ternyata mereka punya asal-usul dan sejarah dalam bentuk legenda.

Sebelum Rara Anteng dinikahi Joko Seger, banyak pria yang naksir. Maklum, kecantikannya sangat alami sebagaimana Dewi. Di antara pelamarnya, terdapat Kyai Bima, penjahat sakti. Rara Anteng tidak bisa menolak begitu saja lamaran itu. Ia menerimanya dengan syarat, Kyai Bima membuatkan lautan di atas gunung dan selesai dalam waktu semalam.

Kyai Bima menyanggupi persyaratan tersebut dan bekerja keras menggali tanah untuk membuat lautan dengan menggunakan tempurung (batok) yang bekasnya sampai sekarang menjadi Gunung Bathok, dan lautan pasir (segara wedhi) terhampar luas di sekitar puncak Gunung Bromo. Untuk mengairi lautan pasir tersebut, dibuatnya sumur raksasa, yang bekasnya sekarang menjadi kawah Gunung Bromo.

Rara Anteng cemas melihat kesaktian dan kenekatan Kyai Bima. Ia segera mencari akal untuk menggagalkan minat Kyai Bima atas dirinya. Ia pun menumbuk jagung keras-keras seolah fajar telah menyingsing, padahal masih malam. Mendengar suara orang menumbuk jagung, ayam-ayam bangun dan berkokok. Begitu pula burung. Kyai Bima terkejut. Dikira fajar telah menyingsing. Pekerjaannya belum selesai. Kyai Bima lantas meninggalkan Bukit Penanjakan. Ia meninggalkan tanda-tanda:
1.Segara Wedhi, yakni hamparan pasir di bawah Gunung Bromo
2.Gunung Batok, yakni sebuah bukit yang terletak di selatan Gunung Bromo, berbentuk seperti tempurung yang ditengkurapkan.
3.Gundukan tanah yang tersebar di daerah Tengger, yaitu: Gunung Pundak-lembu, Gunung Ringgit, Gunung Lingga. Gunung Gendera, dan lain-lain. (Alpha Savitri)

INGIN TAHU LEBIH JAUH TENTANG KAUM TENGGER, BROMO, DOWNLOAD E-BOOKNYA GRATIS DI: Sejarah, Agama, Tradisi Kaum Tengger, Bromo

Upacara Karo di Bromo: Legenda Ajisaka

Upacara Karo di Bromo: Legenda AjisakaUpacara Karo di Bromo selalu dihubungkan dengan Legenda Ajisaka sebagai refleksi sifat dan sikap kejujuran sebagaimana manusia di Zaman Satya Yoga.



Alkisah, pada zaman dahulu (diperkirakan abad pertama masehi), ada seorang pengembara sakti bernama Saka yang baru saja menyelesaikan pelajaran susastra di padepokan yang dipimpin resi. Dua murid yang menyertainya adalah: Dora dan Sembada.


Mereka mengembara menembus hutan belantara, singgah di tempat-tempat suci. Akhirnya, sampailah mereka pada sebuah pulau yakni Majesti. Pulau ini sangat indah dan menenteramkan. Karena perjalanan masih panjang sedangkan bawaan berharga sangat banyak, Saka mengadakan undian untuk menentukan siapa yang harus menjaga barang-barang tersebut. Ternyata yang harus menjaga barang adalah Dora. Sebelum berangkat Ajisaka menitipkan Keris Sarutama. Ia berpesan, janganlah keris itu diberikan pada siapa pun kecuali ia.


Saka dan Sembada meneruskan perjalanan dan sampai ke Pulau Jawa. Di pulau ini mereka bertemu suami istri yang tua dan tidak memiliki anak. Saka dan Sembada tinggal bersama mereka dan diangkat sebagai anak. Di Medang tempat mereka tinggal, terdapat raja raksasa bernama Dewata Cengkar, yang memiliki kebiasaan buruk, yaitu makan daging manusia setiap hari. Rakyat harus setor bergiliran padanya.


Tiba giliran orangtua Saka untuk mengirim seorang korban. Sang ibu akan dikorbankan karena keluarga tersebut tidak memiliki anak. Saka mendengar berita itu dan bersedia menjadi pengganti. Berangkatlah ia ke Medang untuk menjadi korban.


Sampai di Medang, Saka diterima patih dan diantar ke Dewata Cengkar. Melihat pemuda tampan dan sehat, bukan main senangnya Dewata Cengkar. Sebelum dijadikan korban, Saka meminta agar kedua orangtua angkatnya diberi tanah seluas ikat kepalanya dan pemberian itu disaksikan rakyat. Permintaan itu dikabulkan. Maka, digelarlah ikat kepala itu di atas tanah, disaksikan banyak orang. Saka membuka lipatan ikat kepala. Ternyata lipatan itu tidak ada habisnya, sampai di tepi laut Selatan. Dewata Cengkar tergiring terus pada penggelaran lipatan tersebut sampai akhirnya sampai ke sebuah mulut tebing. Jatuhlah ia.


Sepeninggal Dewata Cengkar, negara Medang dipimpin Saka dengan gelar Aji Saka. Rakyat hidup bahagia.


Suatu hari Saka ingat meninggalkan Dora dan barang-barangnya. Diutuslah Sembada untuk mengambil keris dan barang-barang lainnya. Sesampai di Pulau Majesti, Sembada dan Dora saling melepas rindu. Sembada menyatakan niat kedatangannya untuk mengambil keris dan barang-barang. Dora menolak memberikan karena ia ingat pesan Saka untuk tidak memberikan keris itu kepada siapa pun selain Aji Saka sendiri. Terjadilah adu mulut yang disusul perkelahian. Mereka saling tusuk tanpa mempedulikan rasa sakit. Keduanya sama kuat, sama jaya dan pada satu titik keduanya kelelahan dan mati bersama. Setelah mati, Dora roboh ke barat dan Sembada roboh ke timur. Tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah.


Setelah lama ditunggu muridnya tak kunjung muncul, Ajisaka sendiri menuju Pulau Majesti. Ia melihat kenyataan dua utusannya meninggal dengan bekas tusukan Pusaka Sarutama. Ajisaka tergerak menciptakan aksara jawa untuk memperingati pengabdian dua muridnya. Bunyinya:



  • Hanacaraka: Ada utusan







  • Datasawala: Saling bertengkar







  • Padhajayanya: Sama-sama berjaya (kuat dan sakti)







  • Magabathanga: Mereka menjadi bangkai.






Disarikan: Alpha Savitri
Sumber: Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa: Masyarakat Tengger, Latar Belakang Daerah Taman Nasional Bromo

Friday, October 17, 2008

Sejarah dan Asal-usul Suku Tengger

Artikel Ini Disarikan  Alpha Savitri ; Sumber: Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa: Masyarakat Tengger, Latar Belakang Daerah Taman Nasional Bromo

Suku Tengger yang beragama Hindu hidup di wilayah Gunung Bromo, Jawa Timur. Ada banyak makna yang dikandung dari kata Tengger. Secara etimologis, Tengger berarti berdiri tegak, diam tanpa bergerak (Jawa). Bila dikaitkan dengan adat dan kepercayaan, arti tengger adalah tengering budi luhur. Artinya tanda bahwa warganya memiliki budi luhur. Makna lainnya adalah: daerah pegunungan. Tengger memang berada pada lereng pegunungan Tengger dan Semeru. Ada pula pengaitan tengger dengan mitos masyarakat tentang suami istri cikal bakal penghuni wilayah Tengger, yakni Rara Anteng dan Joko Seger.

Hikayat Rara Anteng dan Jaka Seger
Alkisah, pada zaman dahulu, ada seorang putri Raja Brawijaya dengan Permaisuri Kerajaan Majapahit. Namanya Rara Anteng. Karena situasi kerajaan memburuk, Rara Anteng mencari tempat hidup yang lebih aman. Ia dan para punggawanya pergi ke Pegunungan Tengger. Di Desa Krajan, ia singgah satu windu, kemudian melanjutkan perjalanan ke Pananjakan. Ia menetap di Pananjakan dan mulai bercocok tanam. Rara Anteng kemudian diangkat anak oleh Resi Dadap, seorang pendeta yang bermukim di Pegunungan Bromo.

Sementara itu, Kediri juga kacau sebagai akibat situasi politik di Majapahit. Joko Seger, putra seorang brahmana, mengasingkan diri ke Desa Kedawung sambil mencari pamannya yang tinggal di dekat Gunung Bromo. Di desa ini, Joko Seger mendapatkan informasi adanya orang-orang Majapahit yang menetap di Pananjakan. Joko Seger pun melanjutkan perjalanannya sampai Pananjakan.

Joko Seger tersesat dan bertemu Rara Anteng yang segera mengajaknya ke kediamannya. Sesampai di kediamannya, Rara Anteng dituduh telah berbuat serong dengan Joko Seger oleh para pinisepuhnya. Joko Seger membela Rara Anteng dan menyatakan hal itu tidak benar, kemudian melamar gadis itu. Lamaran diterima. Resi Dadap Putih mengesahkan perkawinan mereka.

Sewindu sudah perkawinan itu namun tak juga mereka dikaruniai anak. Mereka bertapa 6 tahun dan setiap tahun berganti arah. Sang Hyang Widi Wasa menanggapi semedi mereka. Dari puncak Gunung Bromo keluar semburan cahaya yang kemudian menyusup ke dalam jiwa Rara Anteng dan Joko Seger. Ada pawisik mereka akan dikaruniai anak, namun anak terakhir harus dikorbankan di kawah Gunung Bromo.

Pasangan ini dikarunia 25 anak sesuai permohonan mereka, karena wilayah Tengger penduduknya sangat sedikit. Putra terakhir bernama R Kusuma.

Bertahun-tahun kemudian Gunung Bromo mengeluarkan semburan api sebagai tanda janji harus ditepati. Suami istri itu tak rela mengorbankan anak bungsu mereka. R Kusuma kemudian disembunyikan di sekitar Desa Ngadas. Namun semburan api itu sampai juga di Ngadas. R Kusuma lantas pergi ke kawah Gunung Bromo. Dari kawah terdengar suara R Kusuma supaya saudara-saudaranya hidup rukun. Ia rela berkorban sebagai wakil saudara-saudaranya dan masyarakat setempat. Ia berpesan, setiap tanggal 14 Kesada, minta upeti hasil bumi. Cerita lain menunjukkan saudara-saudara R Kusuma menjadi penjaga tempat-tempat lain.

Kini upacara itu terkenal dengan nama Kesada. Pada upacara Kesada, dukun selalu meriwayatkan kisah Joko Seger – Rara Anteng. 


INGIN KENAL LEBIH DALAM TENTANG TENGGER BROMO, KLIK E-BOOK GRATIS SEJARAH, TRADISI, AGAMA KAUM TENGGER 


Sejarah Beduk

Saat masih kecil, keluargaku berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain. Selalu saja ada yang sama di kota-kota yang kudiami, yakni bunyi bedug pertanda waktu salat tiba. Kini aku tinggal di Surabaya. Bunyi bedug sudah jarang kudengar. Ya, kini bahkan masjid atau surau-surau di pelosok pun seringkali tak lagi memakai bedug dan menggantikannya dengan mikrofon. Akankah lambat laun kita tak akan pernah lagi mendengar suara bedug di bumi Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab. Di bawah ini tulisan mengenai sejarah dan asal-usul bedug di Indonesia, kusarikan dari Majalah Intisari, Oktober 2008, dengan pengeditan tanpa mengubah esensi.

Bedug senantiasa dikaitkan dengan media panggil peribadatan. Ada pendapat tradisi bedug dikaitkan dengan budaya Cina. Adanya Bedug dikaitkan dengan ekspedisi pasukan Cheng Ho abad ke-15. Laksamana utusan kekaisaran Ming yang Muslim itu menginginkan suara bedug di masjid-masjid, seperti halnya penggunaan alat serupa di kuil-kuil Budha di Cina. Ada pula pendapat bedug berasal dari tradisi drum Cina yang menyebar ke Asia Timur, kemudian masuk Nusantara.

Namun menurut Drs M Dwi Cahyono, arkeolog dari Universitas Negeri Malang yang melakukan studi bedug di Jawa bersama tim Sampoerna Hijau, pada masa prasejarah, nenek moyang kita juga sudah mengenal nekara dan moko, sejenis genderang dari perunggu. Pemakaiannya berhubungan dengan religi minta hujan.

Kata Bedug juga sudah disinggung dalam kidung Malat, sebuah karya sastra berbentuk kidung. Susastra kidung berisi cerita-cerita panji. Umunya ditulis pada zaman Mahapahit, dari kurun waktu abad ke 14-16 Masehi. Dalam Kidung Malat dijelaskan, instrumen musik membrafaon bedug dibedakan antara bedug besar yang diberi nama teg-teg dengan bedug ukuran biasa.

Bedug pada masa itu berfungsi sebagai alat komunikasi dan penanda waktu seperti perang, bencana alam, atau hal mendesak lainnya. Dibunyikan pula untuk menandai tibanya waktu. Maka ada istilah dalam bahasa Jawa: wis wanci keteg. Artinya ”sudah waktu siang” yang diambil dari waktu saat tegteg dibunyikan.

Cornelis De Houtman dalam catatan perjalanannya D’eerste Boek menjadi saksi keberadaan bedug yang sudah meluas pada abad ke-16. Ketika komandan ekspedisi Belanda itu tiba di Banten, ia menggambarkan di setiap perempatan jalan terdapat genderang yang digantung dan dibunyikan memakai tongkat pemukul yang ditempatkan di sebelahnya. Fungsinya sebagai tanda bahaya dan penanda waktu. Kesaksian ini jelas menunjuk pada bedug.

Kendati demikian, pengaruh Cina pun tidak dinafikan. Ditilik dari sisi konstruksi, teknik pemasangan tali/pasak untuk merekatkan selaput getar ke resonator pada bedug Jawa, mirip pada cara yang digunakan pada bedug di Asia Timur seperti Jepang, Cina, atau Korea. Bukti lain terlihat pada penampilan arca terakota yang ditemukan di situs Trowulan. Arca-arca prajurit berwajah Mongoloid itu tampak menabuh tabang-tabang, sejenis genderang yang terpengaruh budaya timur tengah. Kemungkinannya itulah instrumen musik yang dimainkan orang-orang Cina Muslim di ibukota Majapahit.

Menariknya, tabang-tabang sebenarnya merupakan instrumen musik yang sudah ada sejak masa Hindu-Budha. Di dalamnya ada pengaruh kuat dari India dan budaya Semit beragama Islam. Namun diperkenalkan dan dimainkan oleh masyarakat Cina Muslim.

Jadi, bedug bisa dikatakan contoh perwujudan akulturasi budaya waditra (instrumen musik membrafon, di mana secara fisiografis terjadi perpaduan antara waditra membrafon etnik Nusantara dengan wadistra sejenis dari luar seperti India, Cina, dan Timur Tengah.

Perjalanan bedug memasuki tahapan penting ketika kemudian menjadi bagian dari tempat peribadatan umat Muslim. Tak ada yang dapat memastikan kapan dan bagaimana awalnya. Namun jika ingin menacu pada catatan Cornelis de Houtman, bisa dipastikan mulai terjadinya setelah abad ke-16. Bedug masuk ke masjid untuk melengkapi kentongan yang sudah ada sebelumnya. Pada beberapa masjid besar seperti masjid-masjid peninggalan Wali Songo, kedua alat ini ditemukan berdampingan, misalnya di Masjid Menara Kudus.

Ketika masuk ke tempat peribadatan, bedug yang semula profan memperoleh tempat terhormat. Di beberapa tempat seperti Masjid Agung Surabaya, Masjid Ciptarasa Cirebon, dan Masjid Agung Bagelen, bedug mendapat sebutan ”Kyai atau ”Sang”. Kenyataan yang lain, bedug tua yang rusak juga tak segera disingkirkan, namun diganti bedug baru yang mendampinginya.

Pemakaian pengeras suara di masjid akhir-akhir ini telah meminggirkan peran bedug.(blog-sejarah.blogspot.com)







Categories

7 keajaiban dunia 7 wonders a pair of lover ABG abjad Adam Adat Tengger AdSense now speaks Indonesian Adu banteng adzan magrib Agama Tengger Ajisaka akuturasi hindu jawa Al Khazin alcohol Alkhazen all in one amatir Ambeien Ambon Amerika anak anak kelas 1 Angka 7 Angka 7 pakai sabuk Angka Tujuh angkot animal antimo Apa Itu Hoax apartemen Apoteker Apple aquarium Arab Arti Eureka Arti Sejarah artis Asah Otak Asal Bung Karno Asal Mula Hoax Asal Mula Kelenteng Asal Mula Teka-teki Silang Asal Mula TTS Asal usul Coklat Asal Usul Eureka Asal Usul Hoax Asal Usul Marga Batak Asal-usul Asal-usul Blackberry Asal-usul Duit Asal-usul Google Asal-usul Komputer Asal-usul Kota Bandung asal-usul lagadoni asal-usul mahameru Asal-usul Nama Indonesia Asal-usul Paman Sam asal-usul pizza Asal-usul Qwerty asal-usul semeru Asal-usul Vaksin Polio asal-usul wikileaks ASI at work ATM Australia Auto 2000 ayam betutu ayu ting ting Baby bad boys bahasa Arab bahasa Cirebon bahasa inggris bahasa Jawa bahasa Jepang bahasa sunda Bali Bali Aga Bali Asli Bali bird park Bali Mula Bali Safari Bali Turunan Baliaga bandung Bandungbondowoso Bangkok bangunan Barcelona Barrack Obama Bartender batak batu bata Batubara Sawah Lunto Bbm be thankful for the little thing Bear bebek Bejo belajar masak belajar. belalang kupu-kupu Bella Saphira bencong Benjol Bepe berenang bersyukur Best Bar Bidadari Bidpai biksu Bill Gates Bintang Toedjoe Biografi Bioskop bis kota BJ Habibie Blackberry Blind spot Blog Sejarah BMW BMW 320i Bohong di Internet bola golf Boobs vs. Willies borobudur Boston boxing Brain study Brebes brimob buah buaya bubur ayam Budaya Tengger budeg buku buku tabungan BUMN bunga mawar Bunker Batavia Bunker Jakarta Bunker Kota Tua Bupati Malang burung beo cafe camping Can I help you mam ? can't pay Candi Blitar candi bukit barisan candi muara tikus cape deh.. capucino Carl Lewis CCTV Celana dalam celana pendek celebration of life celine dion cemetery cendol Ceragem Cerita dari Cina Cerita Inspirasional Cerita Rakyat Cerita Rakyat Filipina Cerita Rakyat India Cerita Rakyat Iran Cerita Rakyat Jawa Barat Cerita Rakyat Jawa Timur Cerita Rakyat Kashmir Cerita Rakyat Malaysia Cerita Rakyat Merapi Cerita Rakyat Myanmar Cerita Rakyat Nusantara Cerita Rakyat Suku Indian Cherokee Cerita Rakyat Suku Maya Cerita Rakyat Turki Cerita Silat SH Mintardja Cerpen charm body fit cherry belle China China phone Chinese Chivas chocolate Church CIA Cicadas circle fly club golf clubbing coca cola coffe shop Coklat Afrodisiak Coklat untuk Seks Coklat Valentine Columbia Complete contact convenient cowo bodoh... cowo-cowo CPD CPM cucu Cup D cute cyber cafe Da'i Bachtiar daftar nama wali pitu Dahlan Iskan daihatsu danau Daun putri malu david beckham Dawet delight demo Demo Kerbau departemen kesehatan Dewata Cengkar Dewi Sekardadu Dian Sastro die hard digigit ular dijual butuh uang direct marketing direktur utama diskettes ditlantas polda dokter Dokter gigi dokter kandungan dokter THT Dongeng Dongeng Mancanegara Dora Sembada dosen DPR driver Durian e-KTP e-mail Ebook Tengger Bromo electrolux elephant Eloy Zalukhu Embargo embassy enchantment encim Engkoh Enter es keliling es teh manis Esemka Eureka Archimedes Eureka dan Sejarahnya Eureka Saya Menemukannya Eve Fabel Aesop Fabel Bidpai facebook fanta Farmer farmville FB FB Mayer FBI fengshui fenny rose fesbuk Finished Focus Foke Foklor Merapi fokus foya-foya frustasi Gaek Cukua Sabalah gajah hitam Galatama Galaxy tab Ganesha Blitar Ganesha Kala Dicuri ganteng tapi bandel ganti kartu Garam Gunung Krayan Garis Lurus Merapi Kraton Pantai Selatan Garis Lurus Yogya Garuda Magazine gema gembok dan anak kunci Gereja Bantul Gereja Candi get up Getuk Ginza Gogol Gogol Gempol Gogol Pasuruan Gogolan google Google talk Gorilla Greek and Roman Mythology Green Greg Riley Gudeg Gunung Batok Gunung sion Gunung Tengger guru hakim hamil Hanacaraka hand Hans Christian Andersen happiness hari kiamat Hari Lahir Yesus harta Hati Kudus Tuhan Yesus hayam headset health heart attck heaven Helicopter view helm hemorrhoid herin Hermawan Kartajaya Hikayat Tangkuban Perahu Hoax Holland bakery Hollywood Homo Honocoroko Humor humour huruf A semua huruf vokal Hut Kemerdekaan Ibu ikan baronang ikan belanak ikan kembung iman imigrasi impoten Indian boy Indomie Indonesia Info Inlandeer internet Interview ipad iPad2 iphone ipod IQ isi pulsa Istana Cipanas istri istri bawel ITB Iwak peyek Jalangkung jambu monyet James Watt Jamil Azzaini jangan dicoblos jangan menunggu Jataka Jepang Jogya joko Joko Widodo Joni Judo jujur juragan tanah just kidding Justin Bieber kaca spion Kacang dua kelinci kacang ijo Kacang mete kadal air kakek kambing Kambing hitam kambing putih kan pei kantor polisi kantor pos Kapan Yesus Lahir karburator karyawan baru Kasih Kata Duit Katolik Bantul KB suntik ke sambar petir Kebetulan Aneh Kebetulan Unik kehidupan Keistimewaan Yogyakarta Kejaksaan keju kekayaan Kelahiran Soekarno Kelapa kenalan kera sakti kerajaan sriwijaya Keraton Solo Keris Sarutama king of world Kisah Klasik Minang kisah merapi KL Klenteng Mbah Ratu Surabaya kode kode baru kodok komar komodo Komputer dari zaman ke zaman kopi Kost kota wisata kotak surat koto kampar KPK Kraton Solo kreditan TV Krisdayanti KTP Kudus kulkas second kunci mobil kuntilanak kurang gizi Kutoarjo lada hitam Ladies Lady gaga lamaholot lamanerin lampu merah langit biru Latte Laundry laut mati Learn to move on leaving office on time Lebaran Lee Myung Bak legenda gunung semeru Legenda Mbah Maridjan Legenda Mbah Petruk legenda merapi Legenda Sangkuriang Lemari es lemots life life in the world lift up Lilin Liposuction Logistics and organization Losarang Losmen lowongan kerja lubang hidung Luck mabal sakola Madura mahasiswa main rules Majesti Makam Mbah Soleh Makam Sunan Ampel Makan siang makassar Makna Sejarah Malaysia Malik Ibrahim manado manager Manager HRD Mancing mania Mancing. mang beca Mantri sunat maratus Mardi Lestari Marga Batak mario teguh masjid agung demak masjid akulturasi Masjid Ampel masjid ki ageng henis masjid laweyan masjid solo Masjid Sunan Ampel Masuknya Islam Indonesia Masuknya Islam Nusantara masya Allah Masyarakat Tengger Matador Spanyol Matematika Maulana Aliyuddin Maulana Ishak Maulana Malik Isroil Maulana Muhammad Ali Akbar Mbah Bolong Mbah Petruk Mbah Soleh Ampel Mbah Sonhaji Mbah Suwo Melinda membaca buku membalas budi member get member menado menara pisa mencret menelepon menggodaku Mercedez AutomaticI Mercy Merdeka meresapi Mertua mi instan michael Jackson mie mikrolet minum minuman keras Miss Malaysia Miss Universe Miss USA Mitos Mbah Petruk Mitos Merapi MK mom and wife mona money monogami monoton monyet motivasional motivation motivator Mr Bean MS Hidayat muara tikus mudik Muhammad Al Maghrobi murid Murid Sunan Ampel MySpace Nama Google Nanas nasi goreng Nasredin Hoja nazarudin nematus Nenek New York Nidji nightclub Jokes nilai jual nini-nini Novel Nyadran nyamuk Obama Oneng dan Badjuri orang bijak orang gila orang pintar Orang Rantai orang tua Oscar Wilde otak pria otak wanita pacaran pagar listrik pak Camat pak Lurah Pak RT pakis PAM Panchatantraa panjang pinang panjang umur Panwaslu Papua parang tritis Paris Hilton pasar pasien password Patung Kala Blitar patung Kala Dicuri pawisata pedagang baso pedagang ikan pejabat pusat Pejagan Kanci Pekalongan pekan baru pelangi Pembeli adalah raja Pemimpin yg baik pemuda pen drive pencipta lambang negara Indonesia pencuri pulsa pengadilan pengantin baru Pengemis pengumuman peniti penjual buah penjual sayur Penyakit Polio penyanyi dangdut Penyiar Peradaban Atlantis Perahu Bugis Perahu Makassar permaisuri Perut buncit Pesangon peternak sapi Petik Laut photographer Piala Dunia pilkada DKI Pinisi Pink Pintu yang selalu terbuka piramida Piramida Gunung Lalakon Pizza PLN pocong POLDA Poliandri Police officer Poligami Polio polisi poltak pom bensin positive thinking post office pramugara Pramugari productivity Professor Psikiater puasa public relation Purbakala Blitar Putus asa Qomar dan siti... Qurban Rabbit racun Radio raja raja sate H. Subali Ramadhan Ramlan rayuan si raja gombal Rendah hati Renungan Reunian reward point Rhino rice cooker Robot Roro Anteng Joko Seger Roro Jonggrang rorompok RS jiwa RS TNI AU Dr Salamun rule rumah bordil Saka salaki sakarat salesman Sandal Jepit sate. satpam Satya Yoga Sawah Gogol sawo matang Sayur SD Seafood pizza Sego Jagung Sejarah Sejarah Ampel sejarah angka 7 Sejarah Angka Tujuh Belanda sejarah artis Sejarah BlackBerry Sejarah Bromo Sejarah Bunker Jakarta Sejarah Coklat Sejarah Eureka sejarah garuda pancasila Sejarah Google Sejarah Gunung Merapi Sejarah Hanacaraka Sejarah Hoax Sejarah Indonesia Sejarah Islam Indonesia Sejarah Islam Nusantara Sejarah Istana Cipanas Sejarah Jakarta Sejarah Komputer Sejarah Kraton Solo Sejarah Kraton Yogyakarta sejarah lagadoni Sejarah Majapahit Sejarah Marga Batak Sejarah Masjid Ampel sejarah merapi sejarah minyak goreng Sejarah Nama Indonesia Sejarah Orang Rantai Sejarah Paman Sam Sejarah Pinisi Sejarah Polio Sejarah Prambanan Sejarah Qwerty Sejarah Roro Anteng sejarah rumah sakit sejarah semeru Sejarah Teka-teki SIlang Sejarah Tengger Sejarah TTS Sejarah Wali Sejarah Walisongo sejarah wikileaks sekolah minggu sekretaris selang oksigen Semangka Sembilan Makam di Ampel sendok Sentong Tengah sepak bola serangan jantung seribu setitik embun inspirasi Seven up Showroom Sianida siapa julian assange Siapa Mbah Maridjan siapa sultan hamid II siliaris pupil silverQueen SIM simbol pria simbol wanita Singapore Singkong sirkulasi darah Situs Purbakala Situs Purbakala Blitar Smash SMS SNSD Social networks Solo soto ayam space SPBU Muri Tegal SPG Starbucks status steve jobs STNK storeroom stroke student suami suami dan istri suami istri suami sekarat Sudirman suku sumbangan sun block sun go kong sun plaza Sunan Ampel Sunan Bonang Sunan Drajad Sunan Giri Sunan Gunung Jati Sunan Kalijaga Sunan Kudus Sunan Muria sunat superman supermarket supervisor Surabaya Surakarta surga Surya Paloh susah bernapas susu suzuki Swatch Syahrini Syeh Siti Jenar Syeh Subakir Syekh Piyobang Taekwondo tahayul tahta tahun uang Taiwan taj mahal Tambang Sawah Lunto Tanah abang tangkuban perahu Tanjung kodok taraweh Tarzan tatar sunda Teacher teka teki Teka Teki Silang tekad telepon koin telor Tempat Angker di Merapi Tempat lahir Bung Karno tempe Tenaga kerja Indonesia Tenganan Tengger Bromo terong ungu tersedak Terunyan test drive The Grimm Brothers The Hoax the winner Thomas Alfa Edison THR tidur tiga roda tiger wood tilang tinggi hati tips aman naik angkot tipung titik buta to be to have toilet Toyota Landcruiser Toyota xenia Tradisi Tengger Trivia Trowulan TTS Tuhan tukang baso tukang becak tukang cukur tukang jahit tukang kue tukang pos Tuna netra tuna wicara... turis arab tuyul ucok UGD UI ulang tahun Unesco Upacara Karo Bromo upload FB usb port ustadz Vaksin Polio Vegetarian vegetation Vermak Jin villa VOA volvo wali pitu Walisongo Walisongo Periode I Walisongo Periode II Walisongo Periode III wanita wanita duduk Warteg washington watches water wawancara WC wedding Whale wikipedia windows Wisata Bogor Wisata Cipanas Wisata Sawah Lunto Wisata Solo Wisata Sumatra Barat witches wong ndeso x-men yerikho Yogja Yuni shara zaman