Awalnya aku ga begitu memperhatikan walaupun setiap hari aku melewatinya, rutin aku melewati jalan itu dan toko itu kecuali hari Sabtu dan Minggu karena Senin sampai Jumat adalah tugas rutin aku mengantar anak-anakku sekolah. Biasanya sampai di depan toko itu sekitar pukul 06.25 WIB, lalu hal apa yang menjadi perhatianku ?
Di depan sebuah toko, tepatnya di jalan A Yani Cicadas Bandung berjejer antri bapak-bapak dan ibu-ibu yang boleh aku sebut kakek dan nenek, karena melihat sosok tubuhnya sudah renta, usia mereka aku tebak sekitaran 50 tahunan. Ada sebuah toko membuka pengobatan gratis, sebut saja pengobatannya CERAGEM.
(CERAGEM merupakan alat pijat thermal otomatis yang menggabungkan pijat dan urut dengan radiasi kehangatan sinar infra merah (efek Moxibustion), yang dipancarkan melalui batu giok dan Panel Karbon Epoxy untuk pengembalian fungsi seluruh tubuh. Ceragem adalah sebuah produk yang membuka kembali salah satu saluran energi dan melemaskan otot-otot sekitar tulang belakang, melancarkan sirkulasi darah dan Qi ketika proyektor internal bergerak sepanjang tulang belakang.)
Yang menjadi fokus aku bukan pengobatannya atau caranya atau hasilnya tapi kenapa itu mesti terjadi.
Aku yakin dengan seyakin-yakinnya, mereka datang ke tempat pengobatan gratis itu untuk berobat agar sehat, tapi mari kita lihat apakah mereka menjadi sehat atau bahkan menjadi lebih sakit. Pandanganku ini bukan dari sisi medis tapi dari sisi akal sehat.
Mari kita cermati bersama.
Seperti yang aku sampaikan di atas, rata-rata aku sampai di depan toko itu sekitar pukul 06.25, dan sudah terbentuk antrian memanjang sekitar 15 – 20 meter. Awalnya antriannya sambil berdiri dan ada juga yang membawa kursi, tapi sekarang bukan berdiri tapi duduk beralaskan koran atau sejenisnya. Kalau jam 06.25 sudah terbentuk antrian 15 meter artinya yang datang di barisan 5 terdepan datang pukul 06.00 kurang, kalau datang jam 06.00 artinya dari rumah sekitar jam 05.00 an. Aku kurang tahu jam berapa bukanya atau prakteknya. Tapi aku prediksi bukanya jam 07.30.
Kalau mereka menunggu rata-rata 2 jam an dan di tempat terbuka, keanginan, kedinginan, kelelahan dan kelaparan apakah akan sehat..? Seperti yang mereka inginkan ? Akal sehatku mengatakan tidak akan sehat. Untuk sehat tidak hanya ditentukan oleh fisik tapi mental juga. Jelas-jelas pengobatan ini tidak menyehatkan, Bukan pada jenis pengobatannya tapi lebih pada cara gratis pengobatannya. Niatnya baik, aku ga tahu sisi komersilnya dan itu bukan perhatianku.
Mari kita berandai-andai,
- Andai benar-benar pengobatan gratis dari pemerintah maka hal ini ga mungkin terjadi, rakyat sehat Negara sehat.
- Andai aku punya kemampuan, ku gratiskan semuanya.
- Aku bisik-bisik ke sebelahku (anakku) jadilah orang yang bisa membahagiakan orang lain, mulai dari sekarang belajar dan belajar, fokus…!
Menolong itu menyenangkan…!