Di era sekarang, siapa yang nggak kenal smart phone bernama BlackBerry. Oh ya, bagaimana Blackberry dengan fitur-fiturnya yang rumit tercipta? Kenapa namanya harus BlackBerry?
BlackBerry dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang pada saat awal berdiri tidak telalu terdengar gaum-nya. Perusahaan tersebut bernama Research In Motion (RIM). RIM didirikan oleh putra seorang imigran Yunani di Kota Kecil Waterloo, Kanada. Orang-orang saat itu merasa pesimis terhadap BlackBerry dan berasumsi bahwa suatu saat nanti akan ada produk yang serupa yang mampu membajiri pasar BlackBerry lalu kemudian BlackBerry hanya tinggal nama. Namun, sampai saat ini, tidak satu pun perusahaan besar seperti Motorola, Nokia, atau bahkan Microsoft yang sanggup melahirkan pesaing yang dapat menyamai setengah saja dari BlackBerry. Meskipun saat ini, telah banyak Smart phone lainnya seperti Iphone, dan Android, namun tetap saja BlackBerry dengan push mail-nya secara berlangganan ke operator tetap belum ada yang menyamai.
Pendiri Research In Motion, Mike Lazaridis yang dilahirkan di Turki, membangun sebuah pemutar rekaman dari Lego ketika dia berusia empat tahun, sebuah radio ketika berusia lima tahun, serta mengambil kuliah teknik listrik dan ilmu komputer di Waterloo University. Sebulan sebelum ujian akhirnya (pada 1984) dia memenangkan kontrak seniali 560.000 dolar AS dari General Motors untuk merancang dan membangun sebuah sistem display industrial.
Dia meminjam 13.975 dolar AS dari orangtuanya untuk mlengkapi kredit usaha kecil dari pemerintah sebesar 14.906 dola AS dan mengontrak teman karibnya sesama penggila radio amatir, Douglas Freign, sebagai karyawan pertamanya. Mereka mengerjakan beberapa proyek yang terkain komputer, termasuk merancang sebuah alat pembaca barcode pada pita film, yang membuat perusahaan ini memenangkan piala Oscar untuk kategori pencapaian teknologi.
Pada 1987, Lazaridis didekati untuk membuat sebuah perangkat luank bagi sebuah jariangan data nirkabel, yang pada tahap itu baru berupa segerumbul kawat dan kotak-kotak bernama Mobitex. Itulah saat dia mendapat ide yang akhirnya dia wujudkan sebagai BlackBerry dua belas tahun kemudian. Itu sungguh peluang sempurna, dia berkata, “Sesuatu yang tidak dipahami orang dengan terjadinay begitu banyak inefisiensi dan masalah yang harus dipecahkan”. Pendekatannya adalah dengan mencontoh cara kerja penyentara. “Kami menemukan hakikat penyentaraan,” katanya. “Kami ambil hakikat itu–dapat dikenakan dengan bebas, tidak mengganggu, real-time, tidak menyala, selalu tersambung, berbiaya rendah, dan membawanya ke masa depan”.
Nama BlackBerry datang dari sebuah firma di California bernama Lexicon Branding, yang pada awalnya memunculkan nama “PockeLink”, nama yang fungsional tapi membosankan. Lalu mempertimbangkan “Strawberry” karena alat itu agak mirip buah Strawberry, tapi nama itu kedengaran terlalu jinak, akhirnya melahirkan nama yang akrab tapi cerdas, BlackBerry.
Pada 1992, Lazaridis mengontrak seorang akuntan bernama JIM Balsillie, untuk memegang jabatan yang agak tidak lazim: co-CEO, Balsille adalah sobat Malcolm Gladwell (penulis the tipping point), namun lebih menyukai bacaan motivasional yang kurang terkenal dengan tulisan-tulisan Marcus Aurelius sebagai favoritnya. Pada 1996, mereka mengambangkan sebuah penyetara interaktif yang dapat mengirim pesan dan menerimanya. Research In Motion memasuki bursa saham pada 1997, kemudian menikmati keuntungan dari demam pasar dotcom, sementara harga saham yang meningkat memberi jutaan dolar pada kemitraan tersebut-sampai-sampai Lazaridis sanggup mendermakan 85 juta dolar AS untuk mendirikan Perimeter Institute for Theoritical Physics di Waterloo, Kanada, di samping beberapa donasi lainnya yang ditujukan untuk memperbaikai peluang mendapatkan pendidikan bagi mereka yang tidak mampu.
Lazaridis juga menjabat kanselir bagi kampus lamanya, University of Waterloo, dimana dia mendirikan sebuah institut untuk komputasi kuantum. Harga saham perusahaan terjun bebas setelah gelembung dotcom pecah. Namun dengan segera melambung lagi berkat kekuatan penjualan BlackBerry. Lazaridis kini memiliki kekayaan 1,7 miliar dolar AS, walaupun dia tidak pernah memeriksa nilai saham yang dipegangnya: karyawan yang tertangkap tangan mengamati harga saham sembari bekerja akan dihukum membelikan donat untuk semua orang (ini bukan lelucon: seorang karyawan tertangkap basah pada tahun 2002 dan harus merogoh kantong untuk membeli 1.000 buah donat).
Nah, ternyata asal nama BlackBerry berhubungan dengan Strawberry yang "dipercerdas."
sumber: www.prilude.com
0 comments:
Post a Comment