Yasmin adalah anak dari seorang sultan terkaya di Timur tengah. Selain kaya, ia juga terkenal karena kecantikannya. Kesultanan sangat penting karena akan memimpin daerah tersebut.
Ketika Yasmin berjalan ditengah kota, semua orang harus menunduk dan tak ada yang boleh melihatnya. Tapi tidak dengan Aladin, si pencuri kecil. Ia sangat terpesona dengan kecantikan Yasmin. Ia mulai mencintainya.Kelakuan Aladin membuat dirinya dihukum, karena bukan menunduk malah memandangi Yasmin. Para pengawal menyeret Aladin dari kerumunan. Ketika akan dihukum, Yasmin menghentikan para penjaga dan ingin melanjutkan perjalanan. Hati Aladin telah dicuri oleh Yasmin, bukan karena hanya kecantikan tapi juga karena kebaikan hatinya. Mereka berlalu pergi.
Saat itu, seorang laki-laki datang menghampiri Aladin dan mengaku sebagai paman jauhnya. Ia mengajak Aladin berbisnis yaitu mencari kekayaan. Dikepala Aladin hanya ada Yasmin, mungkin dengan kekayaan itu Yasmin bisa menjadi miliknya. Maka ia menyetujui ajakan paman jauhnya itu. Mereka pun mengembara ke padang pasir dan mencari kekayaan itu. Menurut pamannya, di tengah gurun pasir ada gua yang berisikan emas, permata, uang dan segala harta. Tapi tempat itu adalah tempat persembunyian para perampok. Aladin dan pamannya itu melihat bagaimana para perampok masuk.Mereka masuk dengan menyebutkan, "Buka!" maka pintu gua pun terbuka.
Setelah para perampok pergi, Aladin menirukan kata-kata mereka, "Buka!"dengan seketika pintu gua terbuka. Mereka masuk ke dalam gua dan melihat banyak sekali harta karun, tapi Aladin hanya tertarik dengan sebuah lampu kuno seperti teko. Pamannya itu berkata, "Aku kaya!". Saat Aladin ingin mengambil lampu itu, kepala Aladin dipukul oleh pamannya. "Dasar anak bodoh! Aku aja tidak kenal siapa ayahmu!"ia mengambil harta dengan karung kemudian pergi meninggalkan Aladin yang sedang pingsan.
Beberapa saat ia tersadar, ia mendengar para perampok akan masuk ke dalam gua, ia langsung membawa lampu itu dan pergi dari gua. Sesampai di rumahnya, ia mencoba membersihkan lampu tersebut dengan mengosokkan bajunya dan ajaib lampu tersebut mengeluarkan asap tebal. Muncullah seorang jin tua berbadan warna biru. "Terima kasih tuan, kau sudah membebaskan ku selama 1000 tahun. Aku memberikanmu imbalan 3 permintaan."
"Aku ingin meminang Yasmin, putri Sultan."ucap Aladin. Langsung saja disihir, Aladin seperti pangeran kaya-raya dengan 40 unta serta pelayan. Mempunyai emas-perak, dan beribu mutiara. Kedatangan Aladin disambut dengan meriah oleh sang sultan, bahkan lamarannya pada Yasmin langsung disetujui. Kemudian keduanya menikah. Awalnya Yasmin tidak menyukai Aladin, karena ia menyukai seseorang yang miskin yang pernah ia tolong waktu itu. Ia tidak mengetahui bahwa Aladin adalah orang tersebut.
Setiap hari Yasmin hanya merenung dan membayangkan orang itu. Aladin merasa kecewa, ternyata Yasmin tidak mencintainya. Kemudian, Aladin meminta jin membantunya, "Aku ingin Yasmin mecintaiku."
Tapi sang jin berkata, "Maaf tuan, jika masalah cinta dan mati, aku tidak dapat membantu." Aladin terdiam dan duduk di atas ranjangnya. Ternyata sang jin mengerti kegelisahan Aladin dan ia juga tahu hati Yasmin. Yasmin tidak menyukai Aladin dengan kemewahan tapi dengan keberanian. Sang jin mengeluarkan sebuah karpet ajaib.
"Untuk apa ini?"tanya Aladin. Jin hanya tersenyum dan menjawab, "Bawalah Yasmin dengan karpet ini dan dapatkan cintanya."
Dengan semangat Aladin meminta Yasmin menaiki karpet ajaib. Mereka mengelilingi dunia dengan karpet tersebut. Ditengah jalan, Aladin berubah wujud, bukan seperti Aladin yang kaya raya melainkan Aladin yang miskin. Yasmin sangat kaget melihat perubahan itu, "Bagaimana mungkin?"tanya Yasmin. Aladin menceritakan semua pada Yasmin, menceritakan bagaimana ia mulai mencintai Yasmin dan Yasmin pun tahu ternyata orang yang dinikahinya adalah orang yang ia cintai. "Aku mencintai seseorang, bukan karena harta, tapi aku mencintai keberanian dan hati."ucap Yasmin.
http://octaviaputritjajadi.blogspot.com/2012/10/kisah-cinta-yasmin-dan-aladin.html
reff : http://acellkardash.blogspot.com/2015/04/princess-jasmie-and-aladin.html
0 comments:
Post a Comment