Dengan polosnya anak-anak serempak menjawab, "Bukan kami... Bukan Kami...". Esther sedih dan lalu mengemukakan hal ini kepada Guru2 Sekolah Minggu di Jemaat itu.
Para guru pun menjawab, "Ibu Esther, anak-anak memang begitu, sering-kali mereka tidak mau mengakui perbuatan mereka. Nanti, kami tanyakan pelan-pelan pasti ada yang mau mengaku..."
Ibu Esther pun semakin sedih.
Malam hari-nya ada rapat Dewan Paroki, Esther mengemukakan kejadian pagi dan siang hari itu. "Saya sedih karena anak-anak Sekolah Minggu bahkan para guru-nya pun tidak ada yang tahu siapa yang merobohkan tembok Yerikho..."
Sidang Dewan Paroki berembuk sejenak, dan ketika sampai pada keputusan, Ibu Esther dipanggil.
Ketua sidang berkata demikian, "Ibu Esther kami telah sepakat, begini saja. Hitung saja berapa anggaran-nya nanti kami yang ganti."
0 comments:
Post a Comment